REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Badan pengaturan olahraga kriket Australia sepakat untuk menerapkan kebijakan berbeda bagi pemain kriket Muslim, Fawad Ahmed. Dia diperbolehkan tidak memakai seragam dengan logo perusahaan beer untuk menghormati keyakinannya.
Ahmed yang datang dari Pakistan untuk mencari suaka ke Australia mendapatkan kewarganegaraannya pada Juli lalu. Dia terpilih menjadi salah satu pemain kriket nasional Australia untuk tampil di pertandingan di Inggris setelah membuat debut pada seri Twenty20 pekan lalu.
Dia mengaku tidak nyaman memakai logo perusahaan beer karena latarbelakang agamanya yang melarang alkohol.
Manajer operasi kriket Australia, Mike McKenna mengatakan pihaknya menghormati keyakinan Fawad dan menyetujui permintaannya untuk memakai baju tanpa logo. Kepala Asosiasi Kriket Australia, Paul Marsh mengatakan otoritas olahraga mengambil kebijakan itu dengan hati-hati.
"Mereka akan berpikir tentang preseden yang bisa diatur. Tapi saya memuji mereka...untuk mengambil pendekatan yang memungkinkan pemain untuk tidak bertentangan dengan keyakinan pribadinya," ujar Marsh dikutip Al-jazeera, Selasa (3/9).
Marsh menilai kesepakatan itu wajar dibuat. Penggemar kriket pun membahas kesepakatan itu dengan menyertakan foto Ahmed yang mengenakan pakaian tanpa logo beer.
Kasus sebelumnya juga terjadi pada pemain sepakbola Newcastle United, Papiss Cisse yang dikritik perusahaan sponsor karena tidak memakai logo. Namun sengketa itu telah diselesaikan.