REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate berdampak pada kenaikan bunga kredit di perusahaan pembiayaan. Pembiayaan syariah menjadi alternatif menarik bagi nasabah karena memberikan tingkat margin tetap dan tidak berpengaruh pada fluktuasi bunga kredit.
Direktur Utama Mega Central Finance Wiwiek Kurnia mengungkapkan potensi syariah masih cukup menjanjikan di tengah isu kenaikan bunga kredit yang akan diterapkan perusahaan pembiayaan. "Trennya akan meningkat meskipun sempat turun ketika adanya kebijakan uang muka untuk pembiayaan syariah," ujar Wiwiek di sela halal bihalal Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Selasa (3/9).
Mantan ketua APPI ini menilai syariah menjadi alternatif pilihan bagi nasabah yang ingin memiliki kendaraan bermotor. Syariah menawarkan pembiayaan dengan margin yang tetap hingga cicilan terakhir sehingga kenaikan suku bunga tidak dirasakan dampaknya.
Diperkirakan ke depan akan terjadi tren peralihan dari pembiayaan konvensional ke syariah. Selain didukung dengan sistemnya, syariah juga sudah menjadi bagian dari sosial masyarakat.