Selasa 03 Sep 2013 18:30 WIB

Jembatan Kapuas Kembali Bergoyang Disenggol Tongkang

Sebuah kapal tongkang (ponton)
Foto: Antara/Jessica Wuysang
Sebuah kapal tongkang (ponton)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Jembatan Kapuas I Pontianak ditutup sekitar satu jam mulai sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa, karena pilar keempat kembali dihantam tongkang.

Saksi mata, Dani (32), menuturkan saat kejadian ada dua kapal yang hendak melintas di bawah Jembatan Kapuas I.

"Satu dari arah (hilir) Siantan, satu dari arah Sungai Raya (hulu)," kata Dani yang merupakan warga setempat.

Kapal dari arah hulu membawa tongkang berukuran besar yang ditutup terpal hijau. Dari arah hilir, satu kapal besi bertuliskan 'AKR' diduga membawa bahan bakar minyak.

Kapal dari hulu sempat membunyikan tanda pluit supaya diberi kesempatan melintas terlebih dahulu. Namun karena kapal besi tersebut tetap melaju, akhirnya tongkang menghantam lokasi yang beberapa waktu lalu juga ditabrak tongkang pembawa bauksit.

"Terlihat jembatan seperti berguncang," kata dia.

Ia mengaku heran kapal besi itu tidak mau mengalah. Menurut dia, ada jalur lain yang masih bisa dilewati kapal besi tersebut.

"Kalau kapal yang dari hulu karena terbawa arus akan sulit mengendalikan arah," ujar dia.

Sementara A Cuan (52), yang tengah memancing di tepian Sungai Kapuas, juga menyaksikan peristiwa tersebut. "Orang-orang yang kerja di sana sampai berteriak dan berhamburan," kata A Cuan.

Sekitar sepuluh orang dari Kementerian PU tengah bekerja memeriksa kondisi pilar keempat Jembatan Kapuas I yang terkena tongkang pada Jumat (3/9) malam.

Peristiwa sangkutnya tongkang tersebut tidak berlangsung lama. Sekitar 45 menit sudah berhasil terbebas dari bawah Jembatan Kapuas I.

Sedangkan, kapal 'AKR' yang sempat terus melaju ke arah hulu itu kemudian berbalik arah kembali ke hilir. Kendaraan roda dua kembali dibolehkan melewati Jembatan Kapuas I.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement