REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Cricket Australia, organisasi induk olahraga kriket Australia, membolehkah pemain Muslim tidak mengenakan kostum klub berlogo sponsor minuman beralkohol.
Fawad Ahmed, pemain yang mengajukan permohonan itu pun tak hentinya mengucapkan rasa syukur. "Saya tidak pernah mengkonsumsi minuman keras sepanjang hidupku," ungkap dia seperti dikutip The Daily Telegraph, Selasa (3/9).
Fawad, keturunan Pakistan, sebelumnya telah mengajukan permohonan secara resmi kepada Cricket Australia terkait pemakaian kostum tanpa logo minuman keras. Permohonan itu pun direspon cepat dengan mempersilakan pemain yang bersangkutan mengenakan kostum tersebut.
Klub Fawad, Victoria dan perusahaan yang mensponsori klubnya, Carlton United Breweries (CBU) tak keberatan soal itu. "Kami menerima laporan Fawad tidak nyaman dengan apa yang dikenakanya. Dan kami perlu menghormati dia. Baik klub dan sponsor juga tidak keberatan," kata Mike Mckenna, Direktur Operasional Cricket Australia.
Bagi pemain Muslim lainnya, ketetapan Cricket Australia perlu diapresiasi. Ini karena, adanya pengakuan terhadap keberagaman Australia.
Fawed dikenal sebagai pemain yang relijius. Ia tak pernah meninggalkan kewajibannya sebagai Muslim kendati sibuk menjalani musim kompetisi Kriket. Ia pun memuji Melbourne yang siap menerima keberagaman. Itu terlihat dari kesiapan kota itu membangun fasilitan untuk shalat di stadion, restoran halal dan lainnya.
"Melbourne begitu beragam sekarang. Banyak masjid berdiri, restoran halal, daging halal dan lainnya," kata dia.