TOKYO -- Pemerintah Jepang mengumumkan kebijakan senilai 470 juta dolar untuk membendung kebocoran air radioaktif di Fukushima, termasuk pembekuan tanah di bawah pabrik nuklir yang mengalami kebocoran.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengkritik pihak operator yakni Tokyo Electric Power (TEPCO) karena pengelolaan yang sembrono dan lingkaran masalah lain akibat kebocoran ini, dengan menyebut pemerintahannya terpaksa harus menggunakan uang pajak rakyat untuk membereskan masalah ini. "Pemerintah perlu membereskan masalah ini dan tampil di depan,” demikian pernyataan Abe dalam pertemuan dengan tim pengelola bencana nuklir yang telah dibentuknya.
Langkah ini diambil hanya sehari sebelum Komite Olimpiade Internasional akan mengambil keputusan negara mana yang akan menjadi tuan rumah perhelatan akbar olahraga dunia tahun 2020 nanti tersebut. Pihak komite sebelumnya sempat memberi peringatan kalau situasi di Fukushima bisa membuat rencana Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade 2020 ditangguhkan.
Ribuan ton air radioaktif yang disimpan di tangki sementara di lokasi kawasan industri nuklir, yang digunakan untuk mendinginkan reaktor nuklir hancur setelah kawasan itu dilanda Tsunami pada Maret 2011.
Temuan kebocoran air radioaktif dari tangki sementara maupun pipa penyaluran, serta di lokasi radiasi didalam tanah yang tidak bisa dibuktikan ini telah membuat repot TEPCO.
Perusahaan itu telah mengakui kemungkinan air yang terkontaminasi radioaktif dari pusat reaktor Fukushima kemungkinan besar bocor ke Lautan Pasifik.
Aliran sungai bawah tanah dari sekitar kawasan yang mengalir tepat dibawah pusat reaktor nuklir Fukushima memang mengarah ke lautan juga semakin memicu permasalahan.
Air radioaktif yang bocor meresap melalui lapisan tanah yang kemudian bercampur dengan cairan yang tercemar itu kemudian itu merembes ke lapisan tanah dibawah kawasan Industri Nuklir Fukushima.
TEPCO mengatakan lebih dari 300 ton, air radioaktif tingkat menengah didalam tanah mengalir ke lautan pasifik setiap harinya.
Anggaran senilai 470 juta dolar atau sekitar 47 milyar yen itu diumumkan Selasa ini, ilmuan mengatakan mereka akan membekukan lapisan tanah dibawah lokasi reactor yang bocor untuk membentuk dinding yang tidak bisa ditembus untuk memastikan tidak ada air bawah tanah yang mengalir dari lokasi bermasalah tersebut.
Upaya ini antara lain akan dilakukan dengan mengubur pipa secara vertical dan melampauinya. Pejabat proyek ini memperkirakan keseluruhan proyek akan membutuhkan waktu selama 2 tahun dan memakan biaya sekitar 32 milyar yen.
Tambahan 15 milyar yen akan dipergunakan untuk membeli peralatan guna menyingkirkan radiasi didalam air yang saat ini sudah tercemar.
Senin lalu kepala pengawasan Nuklir Jepang mengatakan kemungkinan air radioaktif dari Fukushima mengalir ke lautan Pasifik sangat tidak bisa dihindarkan, meskipun dirinya menekankan sangat tidak bisa dielakan karenanya sangat penting untuk dinetralisirkan terlebih dahulu kawasan tersebut.