REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud lolos tanpa cedera dari penyergapan pemberontak, yang menyerang iringan dikawal militer pada Selasa.
Presiden Mohamud sedang menuju kota pelabuhan Marka, selatan Mogadishu, ibu kota Somalia, ketika pemberontak Al-Shabaab, yang terkait Alqaida, mengatakan melancarkan serangan granat luncur terhadap iringan itu.
Kepala Kepolisian setempat Abdikadir Mohamed membenarkan serangan tersebut dan mengatakan presiden tiba dengan selamat di Marka, 90 kilometer dari ibu kota.
Sampai sejauh ini belum ada komentar dari kantor kepresidenan tentang hal tersebut.
Serangan itu memperlihatkan bahwa pemberontak Al Shabaab dapat meneyusup ke kawasan yang dikendalikan pasukan pemerintah dan pasukan penjaga perdamaian Afrika dan serangan terhadap jantung pemerintah itu.
"Presiden lolos dari serangan itu. Kami sedang menunggu dia kembali," kata juru bicarauntu operasi militer Al- Shabaab Sheikh Abdiasis Abu Musab kepada kantor berita Inggris Reuters.
Pemberontak menyatakan mereka membunuh beberapa serdadu dan menghancurkan dua kendaraan lapis baja yang turut dalam konvoi yang dikawal pasukan pemerintah dan Uni Afrika.
Kota Marka dan beberapa kawasan lain ditinggalkan pemberontak tahun lalu setelah pasukan yang setia kepada pemerintah menekan mereka keluar dari wilayah tersebut.
Sementara itu Utusan senior PBB di Somalia Nicholas Kay pada Senin menekankan pentingnya upaya terkoordinasi guna mewujudkan kemajuan sementara tantangan tetap menghadang di negara Afrika Timur itu, kata seorang juru bicara PBB di Markas PBB, New York.
Kay, Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Somalia, menyoroti beberapa kemajuan yang telah dicapai oleh Pemerintah Somalia sejak pemerintah tersebut terbentuk hampir setahun lalu, kata Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam taklimat harian.
"Kemajuan dicapai di Somalia, tapi sasaran tak bisa diubah jika kita tak mempertahankan dan meningkatkan upaya bersama kita," kata Kay dalam pertemuan Uni Afrika (AU). Ia memperingatkan tantangan masih ada, seperti situasi keamanan yang suram di bagian selatan negeri itu.