REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Badan Koordinator Keamanan Laut membutuhkan 500 kapal untuk ditempatkan di seluruh daerah Indonesia guna memastikan keamanan perairan, kata Kalakhar Bakorkamla Laksamana Madya TNI Bambang Suwarto.
"Kebutuhannya banyak, 500 kapal," kata Bambang Suwarto usai meresmikan dua kapal negara di Batam, Selasa. Namun, kata dia, tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi, harus disesuaikan dengan kondisi keuangan negara.
Saat ini, pemerintah baru menganggarkan enam kapal baru untuk Bakorkamla. Dua di antaranya sudah diluncurkan dan siap digunakan demi menjaga keamanan negara, yaitu KN Bintang Laut 4801 dan KN Singa Laut 4802 dan satu lain masih dalam pengerjaan dan siap 59 persen. Sedang tiga kapal lainnya masih belum dianggarkan dan baru dibangun pada 2014, kata dia.
"Pada 2014 harus sudah selesai semuanya, akhir pemerintahan sekarang," kata dia.
Ia meyakinkan seluruh kapal Bakorkamla harus mendukung industri perkapalan nasional, dibuat di dalam negeri dengan bahan-bahan dari dalam negeri.
"Kami mencoba seluruh kemampuan industri dalam negeri. Tentu tetap dengan proses lelang, siapa yang menang, coba," kata dia.
Meski buatan dalam negeri, ia mengatakan tetap harus tetap mengacu pada standar Bakorkamla, dengan spesifikasi yang ditentukan. Seperti Kapal Patroli KN Bintang Laut dan KN Singa Laut yang dibangun dengan nilai Rp58 miliar yang diluncurkan, kapal itu menggunakan mesin berkecepatan 25 knot dan mampu bergerak hingga batas 200 mil laut (370 km) dari lepas pantai itu sangat efektif untuk pengamanan perairan laut Indonesia.
Kedua kapal tersebut bermesin penggerak masing-masing 3x1.400 HP (marine diesel) dan telah dilakukan uji Hidrodinamik di Laboratorium Hidrodinamik BPPT di kompleks ITS Surabaya pada awal Februari 2013.Kapal yang dibangun industri kapal dalam negeri iu mengandung 80 persen bahan dalam negeri.