REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Politisi Israel dan wali kota Yerusalem, Nir Barkat, mengatakan pembagian kota sebagai bagian dari kesepakatan damai di masa depan dengan Palestina tidak akan berhasil.
Dia menilai hanya kota yang bersatu bisa berfungsi dan berkembang. "Ini tidak akan pernah berfungsi, tidak bisa berhasil. Ini kesepakatan buruk," ujarnya dikutip Al-Jazeera, Selasa (3/9).
Dia mengaku pemerintahannya sudah memperlakukan warga Arab dengan setara. Perunding Israel dan Palestina baru-baru ini memulai kembali negosiasi damai setelah vakum lima tahun. Palestina ingin sektor timur Yerusalem menjadi kotanya. Mereka menilai pembangunan Israel di pemukiman ilegal menghalangi prospek damai.
Palestina berkontribusi sekitar sepertiga dari 800 ribu penduduk Yerusalem. Israel mencaplok wilayah Yerusalem Timur setelah perang 1967 dari Palestina. Mereka mengeklaim wilayah itu tidak terpisah dari wilayahnya.