REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Simposium Madrasah Internasional yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (3/9) hingga Kamis (5/9) merupakan momentum bagi setiap pendidikan Islam untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikannya.
Hal itu disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Nur Syam, di sela persiapan peluncuran program nasional madrasah riset di Mataram, Lombok. "Simposium ini harus bisa meningkatkan kualitas madrasah terutama madrasah di tanah air," ujarnya kepada Republika, Kamis (4/9).
Lanjut ia menambahkan, sesuai yang disampaikan Menteri Agama (Menag), seiring dengan mengglobalnya jaringan pendidikan Islam, lembaga pendidikan ini diharapkan harus bisa meningkatkan kualitas pendidikan secara berjenjang.
Untuk di Indonesia, program berjenjang peningkatan kualitas madrasah itu dimulai dari madrasah dengan tingkat belum terakreditasi menjadi terakreditasi. Kemudian dilanjutkan madrasah dengan akreditasi C, dapat ditingkatkan akreditasinya menjadi B. Dan madrasah yang terakreditasi B dapat ditingkatkan menjadi A. Sedangkan madrasah yang sudah terakreditasi A bisa ditingkatkan menjadi A plus atau berstandar internasional.
"Ketika madrasah sudah mendapatkan akreditasi A plus, maka sesungguhnya di dalamnya sudah ada program pembelajaran yang disebut sebagai madrasah rintisan berbasis internasional," ujar Mantan Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya ini. Tentu, tambah dia, ini tidak sama dengan konsep yang ada dikembangkan Kemendikbud dengan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI).
Madrasah berbasis internasional itu, jelas dia, adalah madrasah yang mengembangkan kemampuan berbagai bahasa asing yang sangat bagus. Bahkan juga ada program pelatihan proses pembelajaran bahasa asing, termasuk di dalamnya menyinergikan kemampuan siswa madrasah menghasilkan riset yang bermutu dan berkualitas, sesuai dengan program nasional madrasah riset.
Contoh yang bisa diambil, kata dia, salah satunya seperti madrasah yang ada di pondok pinang saat ini, ada salah satu kelas di madrasah tersebut sudah berstandar internasional. "Ini merupakan sebuah awal yang baik untuk mengangkat kualitas madrasah menjadi lebih baik sesuai dengan standar sekolah yang berlaku di dunia internasional," katanya.