REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengimbau agar pemilik kedelai segera menggelontorkan persediaan sebesar 350 ribu ton. Hal ini akan membantu perajin tahu dan tempe untuk bertahan menghadapi kekurangan bahan baku. "Menurut saya tidak perlu ditahan, dengan dibebaskannya impor nanti akan masuk lebih banyak," ujarnya ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (4/9).
Bulog baru mendapatkan penugasan untuk mengimpor kedelai minggu lalu. Alhasil hingga saat ini, Bulog baru memulai penjajakan dengan Amerika agar bisa mendapatkan kontrak bisnis untuk mengimpor kedelai.
Untuk bisa berperan sebagai stabilisator, menurut Sutarto, Bulog harus menguasai pasokan 10 persen dari kebutuhan nasional. Selain merealisasikan izin impor, Bulog baru saja menyerap hasil panen kedelai di Aceh sebesar 17 ton.