Rabu 04 Sep 2013 15:44 WIB

DPRD Tak Pernah Diajak Bicara Soal Tuntutan Metromini

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Petugas memeriksa kondisi metromini yang tidak layak jalan di Terminal mobil barang Pulo Gebang , Jakarta Timur, Kamis (30/8). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas memeriksa kondisi metromini yang tidak layak jalan di Terminal mobil barang Pulo Gebang , Jakarta Timur, Kamis (30/8). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH -- Operator metromini meminta subsidi terkait tarif anak sekolah. Namun hal itu belum dikomunikasikan dengan Pemprov maupun DPRD DKI Jakarta.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Taufik Azhar mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan operator metromini sebaiknya duduk bersama untuk mencari solusi yang terbaik.

"Bagaimanapun subsidi tarif anak sekolah memang dibantu oleh operator tidak hanya satu dua tahun tapi puluhan tahun,"ujarnya pada Republika, Rabu (4/9).

Taufik pun sebagai legislator, tidak mengetahui sejauhmana peremajaan bus akan dilakukan. Begitu juga dengan tarif anak sekolah ketika metromini nanti diremajakan.Terkait operasional bus sekolah menurutnya tidak terlalu masalah.

Karena bus sekolah hanya beroperasi saat jam anak sekolah berangkat dan pulang saja."Bus sekolah hanya antar jemput saja dan itu dilakukan pagi, siang sore," ujarnya. Sehingga operasi bus sekolah tidak mengganggu operasi metro mini.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengatakan tidak setuju untuk menghapus bus sekolah. Malah pihaknya akan menambah jumlah bus sekolah nantinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement