LONDON -- Malala Yousefzai, seorang remaja Pakistan yang menjadi korban penembakan militan Taliban sebelas bulan lalu kini membuka perpustakaan umum terbesar di Eropa dan menyebutnya sebagai “senjata untuk menaklukan terorisme.”
Gadis 16 tahun itu membuka perpustakaan di rumah keluarga angkatnya di Birmingham, Inggris. Upaya itu dilakukan kurang dari setahun sejak Malala diterbangkan ke Birmingham untuk menjalani operasi penyelamatan setelah ditembak tepat dikepalanya oleh Taliban dalam perjalanan menuju ke sekolah.
Dia menjadi target karena secara terbuka mempromosikan pendidikan dan hak hak perempuan di Pakistan.Saat seremoni pembukaan perpustakaan, Malala berjalan tenang ke mimbar dan melambai kepada orang orang yang hadir. Warga Birmingham terpesona dengan suaranya yang terdengar jelas dengan bahasa yang dia gunakan.
“Sebuah kehormatan buat saya untuk berada di Birmingham, yang menjadi denyut jantung Inggris,” pujinya.
Perpustakaan Birmingham saat ini menjadi perpustakaan umum terbesar di Eropa dan menjadi referensi heritage kota.
Perpustakan ini dilengkapi jutaan buku, arsip film dan TV serta sekarang menjadi repositori terbesar kedua di dunia karya Shakespeare .