Rabu 04 Sep 2013 17:03 WIB

HTI: Miss World Penjajahan Kapitalis Terhadap Negara Muslim

Hizbut Tahrir Indonesia
Foto: Antara
Hizbut Tahrir Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Rahmat S Nabib mengatakan, kontes Miss World atau Ratu Dunia merupakan bagian dari penjajahan negara kapitalis terhadap negara-negara Muslim.

"Penjajahan itu ada dua metode. Untuk negara-negara yang beradab dan budayanya kuat seperti negara Muslim penjajahan melalui kebudayaan salah satunya lewat kontes Miss World," kata Rahmat di Jakarta, Rabu.

Hal itu disampaikan Rahmat pada Halqah Islam dan Peradaban tentang "Tolak Miss World Haruskah?" yang digelar HTI.

Kontes Miss World 2013 akan digelar di Indonesia, saat ini sejumlah peserta kontes kecantikan internasional itu sudah berada di Bali. Puncak acara tersebut akan diselenggarakan di Sentul Bogor pada 28 September mendatang.

Namun sejumlah ormas Islam menolak pelaksanaan kontes Miss World yang dinilai sebagai bentuk penghinaan dan eksploitasi terhadap perempuan terutama dengan adanya sesi penggunaan bikini meski penyelenggara memastikan tidak akan terjadi di Indonesia.

"Persoalannya sudah jelas, kontes kecantikan diharamkan. Membandingkan ciptaan Allah SWT sama dengan melecehkan penciptanya sendiri," tambah Rahmat.

Rahmat juga menegaskan, meski penyelenggaraan kontes Miss World di Indonesia tidak ada sesi penggunaan bikini, pihaknya tetap menolak kontes tersebut karena tetap hanya sebagai ajang yang lebih banyak mudharat dari pada manfaatnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, kemaksiatan seperti dalam ajang kontes kecantikan itu tidak boleh didiamkan sebab jika didiamkan saja akan mengundang azab Allah SWT.

Sementara itu Direktur MNC Group Budi Rustanto mengatakan menerima masukan dari ormas-ormas Islam tersebut.

"Kita akan mencoba, bagaimanapun izin sudah didapat, kita insyaallah akan mencoba tidak terjadi sesuatu. Kami menerima masukan-masukan dan akan menyalurkan aspirasi ini," kata Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement