REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -– Pertandingan Persis Solo lawan PSS Sleman di Stadion Manahan, Rabu (4/9/) sore, terpaksa dihentikan karena pihak PSS Sleman mengkhawatirkan masalah keamanan. Hasil akhir 0-0. Persis Solo menang WO.
Pertandingan meski berlangsung satu babak, atmosfer di stadion sudah panas. Dari pantauan di lapangan, terjadi kericuhan di tribun suporter disejumlah titik.
Kericuhan itu terpantau seperti di tribun sisi Selatan dan Utara. Belum diketahui secara pasti penyebab tindak anarkis ini. Namun, terlihat dua suporter digiring pihak keamanan dengan muka berdarah dan babak belur. Selain itu, teror juga mengintai sepanjang laga.
Suporter melemparkan berbagai benda ke lapangan. Mulai dari botol, gulungan kertas, hingga batu dan mercon berdaya kejut cukup besar.
Area kubu PSS Sleman menjadi bulan-bulanan suporter tuan rumah. Aksi pelemparan pun tak terelakkan, saat pasukan Elang Jawa ini masuk ke ruang ganti pemain. Suporter Persis Solo pun langsung menghujani dengan lemparan botol dan sebagainya. Laga pun masih dihentikan sementara selama 30 menit.
Pada pertandingan babak pertama, meski menguasai jalannya pertandingan, Ferry Anto dkk gagal mencetak gol di babak pertama.
Persis memiliki peluang emas di menit ke-25. Sayang, sundulan Rony Ardian alias Grandong berada di atas mistar. Roni kembali memiliki peluang di menit ke-50. Lagi-lagi, Roni gagal mengkonversi menjadi gol. Di sisi lain, PSS minim menciptakan peluang di babak pertama.
Saat jeda pertandingan, pemain PSS Sleman tak langsung masuk ke ruang ganti. Mereka memilih berada di tengah lapangan guna menghindari lemparan batu dari suporter Solo. Perseturuan Persis dengan PSS mulai memanas dalam dua musim terakhir.