REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Komite Hubungan Internasional Senat Amerika Serikat (AS) mendukung rencana Presiden AS Barack Obama menyerang Suriah. Persetujuan tersebut semakin membuka peluang Obama mendapatkan persetujuan Kongres AS, untuk membombardir Damaskus.
Reuters mengatakan, perdebatan alot selama dua jam di lantai senat terjadi di ruang Komite Internasional Senat AS saat Rabu (4/9). Perdebatan diakhiri dengan voting.
Penghitungan suara menyatakan 10 dari 17 anggota komite mengatakan setuju dengan intervensi militer ke Negeri Syam tersebut.Dukungan intervensi militer ke Suriah dari senat mengharuskan Obama berperang tanpa prajurit di darat.
Ketua Komite John McCain dalam pidato akhir penetapan suara dukungan mengatakan, invansi ke Suriah kali ini hanya dilakukan lewat serangan rudal jelajah.''Kami tidak melibatkan pasukan AS ke daratan Suriah,'' kata Senator Partai Republik dari Negara Bagian Arizona ini.
McCain menambahkan, serangan rudal jelajah lebih efektif dan mempercepat penghengkangan Presiden Suriah Bashar al-Assad dari tampuk kekuasaan.''Serangan militer paling lama selama 90 hari (tiga bulan) dari yang sudah ditargetkan,'' sambung McCain.
Estimasi waktu tersebut dianggap dapat mengembalikan momentum pemerintahan pascapeperangan.Persetujuan komite menyapu bersih ganjalan Gedung Putih untuk menguasai anggota senat dan kelompok oposan.
Keputusan senat akan kembali disuarakan pada lantai Kongres, Senin (9/9) pekan depan. Kongres akan menjadi penentu akhir rencana serangan tersebut.