Kamis 05 Sep 2013 06:37 WIB

Rusia Laporkan Pemberontak Suriah Gunakan Senjata Kimia

Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah
Foto: Guardian
Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW -- Rusia melaporkan penggunaan senjata kimia oleh pemberontak Suriah ke Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Kementerian Luar Negeri Rusia memberikan hasil penyelidikannya menyusul tuduhan simpang siur penggunaan senjata kimia oleh Pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Russian Television mengatakan, hasil penyelidikan tim Beruang Merah setebal 100 halaman itu diserahkan ke Tim Investigasi Senjata Kimia PBB saat Rabu (4/9) waktu setempat.

Dalam laporan dikatakan, tidak ada kecocokan bukti proyektil dilapangan dengan jenis senjata milik militer pemerintah.Justru sebaliknya, Moskow menemukan adanya kemiripan proyektil dari amunisi berbahaya dilapangan dengan senjata milik kelompok pemberontak.

Tim Rusia terkonsentrasi melakukan penyelidikan di Kota Khan al-Assal.Kota sebelah utara Aleppo itu menjadi sarang pembantaian pemberontak. New York Times mengatakan, Kota Khan al-Assal adalah saksi bisu pembantaian ratusan penduduk sipil setempat pada Maret silam.

''Bahwa zat berbahaya yang kami temukan adalah gas sarin, mirip dengan jenis amunisi yang digunakan oleh pemberontak,'' demikian dalam laporan tersebut, seperti dilansir RT, Kamis (5/9).

Investigasi Tim Beruang Merah mengimbangi tuduhan laporan Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) tentang penggunaan senjata kimia oleh militer Assad, di Kota Ghouta, Rabu (21/8) lalu.

Data intelijen AS menyebutkan 1.400 orang tewas dalam serangan dengan senjata kimia di semua wilayah perang.Tuduhan itu membuat AS punya alassan menginvansi Suriah dengan serangan militer.

Tuduhan tersebut juga membawa Tim PBB turun ke lapangan. Tim PBB yang diketuai ilmuan kimia asal Swedia Ake Sellstrom itu mengambil sampel di beberapa wilayah pembantaian. Dua diantaranya adalah Kota Ghouta dan Khan al-Assal.

sumber : bambang noroyono
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement