Kamis 05 Sep 2013 12:45 WIB

Temui Petinggi Boeing, Dahlan Bahas Masalah Penerbangan Indonesia

Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Dahlan Iskan
Foto: antara
Menteri BUMN Dahlan Iskan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengunjungi pabrik pembuat pesawat terbesar dunia, Boeing di Seattle, Amerika Serikat untuk membicarakan sekaligus mencari solusi penyelesaian masalah penerbangan di Tanah Air. "Peninjauan pabrik Boeing, sekaligus mendiskusikan bagaimana mengatasi kongesti di bandara-bandara utama Indonesia dengan jajaran pimpinan Boeing," kata Dahlan, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (5/9).

Pada kesempatan itu Dahlan diterima langsung para petinggi Boeing, termasuk Vice President Global Sales Commercial Airplanes, Jhon Wojick. Dahlan berada di Seattle, sejak Senin (2/9) malam atas undangan Boeing.

Mantan Dirut PT PLN ini mengemukakan persoalan apakah ada pesawat yang lebih besar dari Boeing 737 tapi masih ekonomis untuk jarak tempuh pendek antara 1 sampai 2 jam penerbangan. Sebagaimana diketahui bandara-bandara di indonesia didominasi pesawat Boeing 737 yang masuk kategori ekonomis untuk jarak pendek.

Ia mencontohkan, jurusan Jakarta-Surabaya penggunaan Boeing 737 bisa mencapai 40 kali sehari, Jakarta-Medan sekitar 30 kali sehari, Jakarta-Makasar 20 kali dan selanjutnya, Jakarta-singapura 20 kali sehari. Akibatnya bandara seperti Jakarta sangat padat, bahkan di waktu pagi dan sore antri mendapatkan landasan untuk terbang bisa setengah jam. "Kalau jurusan-jurusan padat tersebut bisa menggunakan pesawat lebih besar dari 737, maka frekuensinya bisa dikurangi tanpa menurunkan kapasitas angkut," ujar Dahlan.