Kamis 05 Sep 2013 21:29 WIB

OJK: Buy Back tak Jamin Stabilkan IHSG

Petugas memantau pergerakan indeks saham di Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas memantau pergerakan indeks saham di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kebijakan pembelian kembali (buy back) saham yang dikeluarkan regulator bukan jaminan mutlak untuk membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) stabil.

"Tidak ada jaminan mutlak buy back untuk membuat indeks BEI stabil, penurunan indeks BEI juga bukan semata-semata kinerja emiten yang negatif," ujar Deputi Komisioner OJK Pengawas Pasar Modal I, Robinson Simbolon di Jakarta, Kamis (5/9).

Ia mengatakan OJK akan tetap menjaga keseimbangan di pasar modal sehingga transaksi tetap berjalan meski jumlah saham beredar di pasar modal akan berkurang akibat kebijakan "buy back". "Kami akan menjaga keseimbangan pasar agar transaksi tetap berjalan dan pasar tidak 'kering'," ucapnya.

Terkait kinerja emiten, ia mengatakan kinerja emiten di dalam negeri sepanjang tahun ini relatif bagus, beberapa perusahaan terbuka yang telah mengumumkan kinerjanya cukup positif. Meski ia mengakui emiten juga rentan terhadap kondisi gejolak ekonomi di dalam negeri maupun global. "Misalnya Cina, kalau mereka tidak ada permintaan bahan produksi dari perusahaan di Indonesia maka akan berdampak juga," kata dia.

Ia mengaharapkan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung dapat memberikan hasil yang positif terhadap situasi ekonomi dan keuangan global. "Mudah-mudahan G20 yang sedang berlangsung dapat positif," katanya.

Deputi Komisioner OJK Bidang Pengawas Pasar Modal II, Noor Rachman menambahkan bahwa pihaknya telah menerima penyampaian rencana "buy back" dari beberapa emiten. "Ada tujuh perusahaan dari beberapa sektor seperti properti dan otomotif untuk melaksanakan 'buy back'," katanya. Hanya saja ia belum bisa mengungkapkan lebih rinci perusahaan yang akan melakukan 'buy back'.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement