REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) mengembangkan industri olahan kelapa sawit sebagai komoditas unggulan di Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lunang Silaut yang berada di kawasan transmigrasi Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Pengembangan komoditas unggulan kelapa sawit yang dilakukan dengan skala agribisnis dan agroindustri dari sektor hulu hingga sektor hilir ini diharapkan bisa berkembang menjadi salah satu daerah penghasil olahan kelapa sawit terbesar di Pulau Sumatera.
“Pemerintah merevitalisasi kawasan permukiman transmigrasi agar terus berkembang menjadi kawasan industri kelapa sawit. Dengan strategi ini, kawasan transmigrasi diharapkan berkembang menjadi kota bernuansa industri pertanian,” kata Dirjen Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi, Roosary Tyas Wardani, di Jakarta seusai mengunjungi KTM Lunang Silaut pada Kamis.
KTM Lunang Silaut merupakan eks permukiman transmigrasi tanaman pangan lahan basah (lahan gambut) yang dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan baru. Luas kawasan ± 56.984 Ha yang mencakup 11 eks permukiman transmigrasi dan 12 kampung (Desa).
Roosary mengatakan masyarakat transmigran dan masyarakat desa sekitar berhasil melakukan penanaman kelapa sawit secara swadaya di lahan bergambut tebal.
“Pertumbuhan perekonomian masyarakat di KTM Lunang Silaut dimulai sejak adanya pengembangan tanaman kelapa sawit pada tahun 1996/1997 oleh salah satu perusahaan swasta,” jelas Roosary.