REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Narapidana di negara bagian California, Amerika Serikat (AS) mengakhiri aksi mogok makan setelah hampir dua bulan untuk memprotes kebijakan yang mengisolasi pemimpin geng selama puluhan tahun. Aksi diakhiri setelah petugas sepakat mendengarkan pendapat tentang masalah tersebut.
Lebih dari 30 ribu narapida menolak makanan saat aksi mogok makan dimulai pada awal juli lalu. Penjara california merupakan salah satu yang terbesar dan paling ramai di AS. Sekitar 3.600 tahanan ditempatkan di unit isolasi yang dirancang agar narapidana disiplin dan menjaga pemimpin geng tidak berkomunikasi dengan pengikutnya.
Kritikus memperingatkan, isolasi jangka panjang dapat menyakiti kesehatan mental narapidana. Advokat untuk narapidana mengatakan, tahanan memutuskan mengakhiri mogok setelah kecaman internasional meningkat terkait praktik kurungan di California.
Sekretaris Penjara Jeffrey Beard mengatakan semua narapidana mulai menerima makanan penjara yang dikeluarkan pada Kamis (5/9). "Kami senang pemogokan berbahaya telah dibatalkan sebelum tahanan sakit parah," ujar Beard dikutip Al-Jazeera.
Pekan ini, hanya 100 orang yang mogok makan, termasuk 40 orang yang telah mogok sejak 8 Juli. Tiga dari empat pemimpin mogok makan telah berada di unit isolasi selama lebih dari 20 tahun. Satu orang lainnya di penjara isolasi selama satu dekade. Keempat penyelenggara aksi mogok menjalani hukuman seumur hidup karena pembunuhan.