REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Puluhan orang yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Serang, Banten, berunjuk rasa di perempatan alun-alun Kota Serang, Jumat. Mereka menolak pelaksanaan Miss World 2013 di Bali dan Bogor.
Kordinator lapangan aksi, Arsanti Aradea, mengatakan kegiatan pemilihan Miss World tersebut dinilai telah mengeksploitasi aurat perempuan. Disamping itu juga merupakan pelecehan terhadap kaum perempuan.
"Kami juga menilai tujuan Miss World hanya untuk meraup keuntungan bisnis dari perusahaan kosmetik, pakaian renang, rumah mode, salon kecantikan dan lain-lain," tegas Arsanti di sela-sela aksi.
Menurut Arsanti, digelarnya Miss World selain mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus merupakan kelemahan perempuan, juga mendorong insting primitif dan nafsu elementer laki-laki terhadap uang untuk bisa hidup mewah.
Bagi masyarakat Indonesia, wanita adalah Ibu sekaligus kehormatan bangsa. Kecantikan bukan untuk dipertontonkan dan diperlombakan. Budaya Indonesia adalah santun, tata krama, dan menjunjung tinggi kearifan, katanya.
"Jika Miss World dilaksanakan di Indonesia justru menjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Kenapa? karena kebebasan sebagian dari HAM, sesuai pasal 28 UUD 1945, dibatasi UU, susila dan Agama," katanya.
Pihaknya mendesak kepada panitia penyelanggara ajang kecantikan atau Miss World 2013 untuk mempertimbangkan pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar kegiatan itu tidak dilaksanakan di Indonesia.
Pantauan di lokasi, aksi unjuk rasa penolakan Miss World dimulai sekitar pukul 15.00 WIB. Massa yang didominasi perempuan berjilbab tersebut berdatangan dengan menggunakan kendaraan roda empat.
Selain melakukan orasi, massa juga membagi-bagikan sebuah kerudung kepada pengguna jalan tanpa pengawalan ketat petugas keamanan dari Polsek Serang Kota maupun Polres Serang.