REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Penghormatan terhadap adat dan kepercayaan yang mengakar, tetap dijaga oleh warga Ternate. Salah satunya larangan bagi kaum perempuan untuk shalat di masjid KesultananTernate. Namun karena keinginan besar kaum perempuan untuk juga menjalankan ibadah sama seperti kaum Adam di Masjid Kesultanan, akhinya kini sebuah Masjid khusus untuk perempuan dibangun berdampingan dengan masjid Sultan.
Masjid khusus perempuan itu, berada tepat di sisi sebelah kiri masjid Kesultanan Ternate. Pembangunan masjid khusus untuk perempuan di sebelah masjid Sultan Ternate itu, atas permintaan Boki Ratu Nita Budhi Susanti, Permaisuri Kesultanan Ternate.
Menurut juru kunci Kedaton Sultan Ternate, H Muhammad Saleh, masjid permaisuri itu baru berdiri sekitar tiga tahun lalu. ‘’Sekarang kalau Sultan ingin shalat di masjid, permaisurinya atau Boki juga bisa ikut shalat, tapi di masjid sebelahnya,’’ ujar Saleh, di Ternate belum lama ini.
Masjid Kesultanan Ternate yang dibangun di abad 17 itu, masih berdiri kokoh hingga saat ini dan bisa ditemui di daerah Soa Sio, tak jauh dari Kedaton Sultan Ternate. Ciri khas bangunan, dicat berwarna kuning gading, dengan atap bertingkat empat yang puncaknya membentuk piramida. Empat masjid Kesultanan lainnya yang ada di wilayah Ternate juga memiliki arsitek bangunan yang sama.
Masjid khusus untuk perempuan yang dibangun bersebelahan dengan masjid Kesultanan juga memiliki bentuk yang sama. Hanya saja, posisi dan ketinggiaanya, sedikit lebih rendah daripada masjid Kesultanan. Hingga saat ini, jika berada di Ternate, Sultan Ternate, Sultan Mudaffar Sjah selalu shalat di masjid tersebut