Sabtu 07 Sep 2013 14:20 WIB

Koperasi Masih 'Sakti' dari Efek Pelemahan Rupiah

Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan mengapresiasi program Pojok Rakyat dan Bazaar rakyat
Foto: bmh
Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan mengapresiasi program Pojok Rakyat dan Bazaar rakyat

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Salah satu sektor yang relatif tak terganggu pelemahan rupiah adalah Koperasi. Kementerian Koperasi dan UKM yang memantau sampai saat ini menyatakan koperasi simpan pinjam (KSP) tidak terdampak secara langsung pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Pelemahan rupiah tidak memberikan gangguan yang berarti bagi operasional KSP, bahkan operasional KSP tidak ada gangguan sama sekali," kata Asisten Deputi Urusan Asuransi dan Jasa Keuangan Kementerian Koperasi dan UKM Toto Sugiyono di Purwokerto, Sabtu (7/9).

Ia mencontohkan, sejumlah koperasi seperti Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama di Bogor, Jawa Barat telah menyatakan usahanya berjalan tanpa gangguan apa pun sampai saat ini. Begitu pula koperasi-koperasi beraset besar di Jawa Tengah seperti Kospin Jasa, Koperasi Nusantara, dan KSP Artha Prima, menyatakan tidak terpengaruh efek pelemahan nilai tukar tersebut.

"Mereka lebih banyak menggarap pasar lokal sehingga tidak merasakan dampak depresiasi rupiah secara langsung," kata Toto. Pihaknya memperkirakan efek pelemahan rupiah bisa saja dirasakan secara langsung oleh koperasi produksi yang bergerak di bidang tertentu dengan bahan baku yang sebagian besar diimpor.

Toto optimistis koperasi di Indonesia mampu bertahan dalam kondisi perekonomian apa pun. "Ini sudah terbukti, bahkan di tingkat dunia, koperasi global mampu bersaing dengan korporasi untuk memainkan peran penting dalam perekonomian dunia," katanya.

Beberapa koperasi global bahkan mampu memutar omzet hingga Rp571,5 triliun dan aset yang juga ratusan triliun. Tercatat koperasi beromzet terbesar adalah Zen-Noh di Jepang yang bergerak di sektor pangan dan pertanian, sementara koperasi dengan aset terbesar adalah Credit Agricole Group di Prancis.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement