Senin 09 Sep 2013 11:22 WIB

Perajin Tahu Tempe Sukabumi Gelar Aksi

Red: Djibril Muhammad
 Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pekerja mengerjakan pembuatan tahu berbahan kedelai impor di Duren Tiga, Jakarta, Kamis (22/8). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Perajin tahu dan tempe di Sukabumi, Jawa Barat menggelar aksi solidaritas dengan cara mogok produksi untuk mengimbau kepada pemerintah agar bisa segera menstabilkan kembali harga kedelai impor.

"Aksi mogok produksi yang kami lakukan ini hanya selama satu hari saja, karena hanya sebagai bentuk solidaritas atas melambungnya harga kedelai impor yang berdampak besar kepada penghasilan para pengrajin tahu dan tempe," kata Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Pengrajin Tahu dan Tempe Sukabumi, Dadang Jamaludin kepada pers, Senin (9/9).

Menurut Dadang, untuk aksi ini seluruh pengrajin tahu dan tempe di Sukabumi sepakat hanya satu hari saja mogok produksi dan tidak melakukan mogok produksi selama tiga hari sesuai dengan imbauan dari Gabungan Kelompok Pengrajin Tahu Tempe Indonesia atau Gapoktindo sebagai.

Pengrajin tahu tempe di Sukabumi memilih hanya satu hari mogok produksi karena walau bagaimanapun juga jika tidak berproduksi para pengrajin akan merugi dan akan berpengaruh terhadap penghasilan, apalagi para pekerja yang membutuhkan uang setiap hari untuk biaya hidup keluarganya.