CANBERRA -- Keyakinan pelaku industri susu Australia terus menurun menyusul makin bertambahnya jumlah peternak susu yang hengkang dari industri tersebut.
David Scholl, dari Biggenden, mengatakan merosotnya harga jual susu segar telah membuat dirinya bangkrut.
Pekan lalu, dia telah menjual 120 ekor sapi perah miliknya dan sekarang dia sedang mencari kerja.
Scholl mengatakan kecilnya keuntungan menjadi alasan mengapa ia meninggalkan industri yang sudah ditekuni seumur hidupnya. "Tahun lalu memang sangat buruk, tahun-tahun sebelum 2010-2011 sedikit lebih baik, tapi 2012-2013 ini sangat mengejutkan buruknya."
Ia mengatakan supermarket besar yang menjual susu 1 dolar per liter telah mendorong banyak peternak susu perah bangkrut. "Kami yang seharusnya dibayar 1 dolar per liter susu, bukannya pelanggan membeli satu dolar per 1 liter susu,” ungkapnya kesal.
"Biaya produksi kami 64.9 sen per liter dan kami hanya dibayar 54 sen satu liter, jadi kami rugi 10 sen untuk setiap satu liter susu."
Menurut Scholl kondisi ini merupakan tren yang kian mengkhawatirkan di kawasan, karenanya orang yang memutuskan keluar dari bisnis susu menjadi hal yang lumrah terjadi beberapa tahun belakangan.
"Awal tahun ini di Biggenden ada 11 peternakan susu dan sekarang sudah berkurang menjadi 8."