SEOUL -- Mahasiswa di Korea Selatan menghadapi pinjaman biaya kuliah yang semakin besar dan sewa rumah yang semakin tinggi, sehingga banyak yang terlilit utang.
Park Soo-hyun misalnya. Ia belajar di jurusan arsitektur sambil bekerja dengan shift 10 jam pada akhir pekan untuk membiayai kuliahnya.
Orang tuanya membantu membayar uang sewa rumah, tapi Park menghadapi masalah yang lebih besar. "Uang kuliah saja sudah sangat mahal," katanya.
"Dengan uang sewa rumah yang juga mahal, mahasiswa terpaksa mengambil pinjaman, yang berarti kaum muda dibebani hutang, padahal mereka adalah harapan generasi berikut," tambah Park Soo-hyun.
Mahasiswa Korsel melancarkan protes setiap minggu untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka, tapi masalahnya tidak terselesaikan meskipun Presiden Park Geun-hye berjanji akan menurunkan uang kuliah hingga separuhnya.
Korea Selatan, negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia, mempunyai reputasi sangat kompetitif. Tercatat lebih dari 80 persen lulusan sekolah menengah masuk universitas.
Seorang dosen Universitas Nasional Seoul, Choi Jin Nam, mengatakan, orang tua merasakan tekanan ekonomi untuk membiayai kuliah anaknya. Uang kuliah di negara itu termasuk yang tertinggi di dunia.