Selasa 10 Sep 2013 21:53 WIB

Rudd Kembali Didesak Mundur dari Politik

Red:
Kevin Rudd
Kevin Rudd

CANBERRA -- Tokoh partai buruh yang menyerukan agar bekas Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mundur dari parlemen semakin bertambah.

Mantan menteri Brendan O'Connor ikut menyerukan agar Rudd berhenti dan segera angkat kaki yang harus diikuti oleh sejumlah pemimpin partai itu.

Seruan tersebut mengikuti komentar yang disampaikan oleh mantan menteri dari partai Buruh, Craig Emerson.  Rudd memenangi kursi mewakili dari negara bagian Queensland, namun masa depannya saat ini belum jelas.

Steve Gibbons mengatakan Rudd tidak bisa dipercaya dan tidak stabil mirip dengan Julia Gillard ketika dia pemimpin partai Buruh.  “Dia akan duduk di Parlemen dan duduk mewakili kaukus dan kekuatannya melemah, jika Anda suka - dia akan menarik perhatian media besar seperti dia yang telah dia lakukan sepanjang karirnya," kata Gibbons.

Gibbons mengatakan dia tidak yakin Rudd membantu memberikan hasil yang lebih baik buat partai Buruh seperti perkiraan sebelumnya . “Yang mengganggu buat saya adalah melihat enam atau tujuh teman saya kehilangan mata pencaharian dan berakhirnya karir politik karena cara dia (Rudd) bertindak,” ujarnya.

"Misalnya pemilih dari Deakin, La Trobe dan pemilih lain di sekitar Victoria ... dia mengunjungi mereka tiga atau empat kali selama pemilu dan mereka semua menghilang."

Gibbons bahkan juga menyerukan agar para sekutu Rudd seperti Kim Carr, Doug Cameron dan Alan Griffin untuk ikut berhenti.

Sementara itu, Anggota Parlemen federal dari NSW  Laurie Ferguson mengatakan Rudd harus melakukan hal lain di luar dunia politik. "Saya pikir dia harus mencari kegiatan lain seperti melakukan penelitian pada politik Nauru sejak tahun 1990 atau dinasti Qing porselen atau sesuatu seperti itu, terus terang," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement