Selasa 10 Sep 2013 20:54 WIB

Jalur Ganda Beroperasi, Masyarakat Diminta tak Buka Perlintasan Liar

Spanduk PT KAI memperingatkan masyarakat terhadap perlintasan kereta api yang tidak dijaga dan tak memiliki palang pintu.
Foto: ANTARA FOTO
Spanduk PT KAI memperingatkan masyarakat terhadap perlintasan kereta api yang tidak dijaga dan tak memiliki palang pintu.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang mengimbau masyarakat untuk tidak sembarang membuka perlintasan sebidang, terutama setelah jalur ganda dioperasikan.

"Perlintasan kereta api (KA) atau biasa disebut perlintasan sebidang ini terbagi dua, yakni bersifat resmi dan liar," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Sapto Hartoyo di Semarang, Selasa (10/9).

Perlintasan resmi, kata dia, tercatat dalam data PT KAI maupun Dinas Perhubungan masing-masing wilayah, sementara perlintasan liar tidak tercatat pada data sehingga semuanya tidak dijaga petugas.

Sapto menyebutkan saat ini setidaknya ada 704 perlintasan KA di wilayah Daops IV Semarang. Jumlah itu terbagi atas 506 perlintasan resmi, dan baru 109 perlintasan di antaranya yang sudah dijaga petugas.

"Untuk perlintasan liar setidaknya ada 198 perlintasan yang semuanya tidak dijaga dan tersebar di berbagai daerah, mulai Tegal, Pekalongan, Weleri, Gubug, Kota Semarang, hingga Bojonegoro," katanya.

Ia mengakui terkait perlintasan KA menjadi kewenangan Dishub setempat bergantung kelas jalan, misalnya jalan provinsi oleh Dishub Jawa Tengah, sedangkan jalan kabupaten atau kota kewenangan Dishub kabupaten atau kota.

"Perlintasan resmi ini ada yang dijaga petugas dari KAI, namun ada pula yang dijaga petugas Dishub. Memang belum semuanya (perlintasan resmi, red.) terjaga karena keterbatasan personel," katanya. Sementara perlintasan liar yang biasanya dibuka sendiri oleh masyarakat karena ada permukiman-permukiman baru sama sekali tidak terjaga.

Berkaitan dengan pengoperasian jalur ganda KA, ia mengatakan frekuensi lalu lintas KA akan makin banyak dan kecepatan moda KA juga akan meningkat seiring pengoperasian jalur itu. "Karena itu, kami imbau masyarakat jangan lagi sembarang membuka perlintasan yang nantinya jadi perlintasan liar. Sebab, sangat berbahaya sekali, apalagi nanti setelah pengoperasian jalur ganda," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement