REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP mengatakan pihak kepolisian sudah melihat dan merekam hasil CCTV yang diduga merekam peristiwa penembakan oleh orang tidak dikenal terhadap anggota provost Bripka Sukardi di depan Gedung KPK, Selasa (10/9) malam
"Petugas sudah lihat hasil rekaman di KPK dan merekamnya dengan HP (handphone)," kata Johan Budi SP saat ditemui di lokasi penembakan, depan Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/9) dini hari.
Johan mengatakan pihak polisi belum mendapatkan rekaman CCTV di KPK karena petugas yang menangani rekaman CCTV tidak ada karena sudah pulang. Kemungkinan polisi akan meminta rekaman itu pada Rabu siang ini.
Ia menjamin akan memberikan akses kepada polisi untuk melihat dan mengambil rekaman CCTV tersebut untuk mencari pelaku penembakan. Rekaman CCTV yang merekam aksi penembakan itu ada dua unit CCTV.
"Kita akan siapkan rekaman itu untuk diamankan polisi," jelas Johan.
Informasi yang dikumpulkan Republika, waktu kejadian penembakan yang terekam dalam CCTV milik KPK terjadi pada pukul 22.02 WIB. Penembakan tersebut terjadi lima meter sebelum pintu keluar Gedung KPK.
Ada dua unit CCTV yang merekam penembakan terhadap Bripka Sukardi, namun hanya satu unit yang agak jelas memperlihatkan pelaku penembakan. Sedangkan satu unit CCTV merekamnya dengan tidak jelas.