REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Nasib Persidafon Dafonsoro di kompetisi Indonesia Super League (ISL) ditentukan Rabu (11/9) ini. Jika tak mampu memetik kemenangan saat menjamu Arema Indonesia di Stadion Barnabas Youwe, tim berjuluk Gabus Sentani itu dipastikan terdegradasi ke divisi utama.
Persidafon terpuruk di peringkat 17 dengan koleksi 27 poin, tertinggal enam angka dari Pelita Bandung Raya (PBR) yang menghuni peringkat 15 sebagai zona playoff. Jika tak mampu memetik tiga poin, Persidafon harus siap-siap angkat kaki dari kasta tertinggi.
Tim Gabus Sentani bahkan bisa dibilang hampir pasti menyusul PSPS Pekanbaru yang sudah lebih dulu terdegradasi. Hanya keajaiban yang bisa membuat Persidafon bertahan di kasta tertinggi.
Yakni keajaiban menyapu bersih dua laga tersisa dengan mencetak minimal 22 gol agar bisa merangsek ke zona playoff menggeser PBR. Itu pun dengan catatan PBR tak mampu memetik poin pada dua laga tersisa.
Asisten Pelatih Persidafon Dafonsoro, Erens Pahelerang, menyadari bahwa hanya keajaiban yang bisa menyelematkan nasib timnya. Namun, kondisi ini tak menyurutkan semangat untuk tetap tampil habis-habisan dan memberikan kemenangan kandang untuk para fans.
"Terpenting kami harus tetap fokus dan semangat menjalani pertandingan tersisa demi meraih kemenangan. Masalah selamat atau tidak (degradasi), itu urusan belakangan," kata Erens kepada Republika Online.