REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama mendesak para senator pada Selasa (10/9) untuk membantunya mencari cara diplomatik mengenai pemakaian senjata kimia oleh Suriah. Dia mengharapkan Kongres untuk tetap memelihara kekuatan pasukan.
Presiden menghabiskan waktu lebih dari dua jam di Capitol Hill dalam sesi tertutup untuk menyampaikan alasan yang masuk akal mengenai rencana serangan militer ke Suriah. "Ini suatu pembicaraan yang bagus," kata Obama kepada wartawan setelah pertemuan dengan para senator dari Partai Republik dan Demokratik.
Para anggota legislatif yang mengikuti pembicaraan itu mengatakan Obama mendesak penghentian sementara langkah kongres untuk mebiarkan usaha diplomatik berjalan di Perserikatan Bangsa-Bangsa, dimana Dewan Keamanan mempertimbangkan prakarsa Rusia bagi pemeriksaan internasional guna memastikan dan memusnahkan senjata kimia Suriah.
Obama sepakat untuk menguji kelangsungan rencana Rusia, yang didukung Damaskus dan yang akan dapat mencegah pemungutan suara Kongres, sementara anggotanya tetap ragu-ragu mengenai serangan militer ke Rusia.
Senator John Hoeven mengatakan bahwa Obama menuturkan ke Republikan bahwa ia mencari penundaan penggunaan pemungutan suara di Kongres. "Ia masih ingin mendapat persetujuan untuk serangan, dan saya, pribadi serta sebagai anggota Kongres, belum siap memberi persetujuan," kata Hoeven kepada AFP. "Kami pikir, langkah diplomatik perlu dikejar dan ia menunjukkan sedang mengusahakan makna diplomatik."
Senator Susan Collins, seorang Republikan yang sering menyebrang bekerja bagi Obama, tetapi yang keberatan akan serangan ke Suriah, mengatakan bahwa presiden cemas jika pemungutan suara di senat gagal, akan berdampak pada upaya PBB.