REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Keluarga Bripka Sukardi mengetahui soal penembakan tak lama setelah kejadian. Keluarga pertama kali mendengar kabar tersebut dari berita di televisi.
Briptu Sukardi, adik kandung Bripka Sukardi, adalah yang pertama kali mendengar peristiwa itu. Ia melihat berita kilas (breaking news) televisi swasta nasional saat sedang berdinas di Mapolsek Sumbergempeol.
Saat itu Briptu Supriadi belum yakin korban adalah saudaranya. Supriadi yang malam itu memang tengah menunggu telepon dari sang kakak lantas merasa khawatir. Ia reflek menghubungi kakak kandungnya tersebut melalui telepon, namun tidak ada jawaban meski dicoba berkali-kali.
Dalam kondisi khawatir dan panik, Briptu Supriadi lantas mengabarkan berita penembakan dengan nama korban identik dengan saudara kandungnya itu ke Sukarti, istrinya.
"Suami saya malam itu juga pulang, dan setelah di rumah dicoba lagi menelepon ke nomor Mas Kardi (panggilan Bripka Sukardi), barulah diangkat dan disampaikan bahwa korban benar saudara kami," cerita Sukarti dengan mata berkaca-kaca.
Seperti diketahui, Bripka Sukardi menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal pada Selasa (10/9) malam. Bripka Sukardi ditembak di depan gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Bripka Sukardi tewas di lokasi kejadian.