REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Menteri Pertanian Suswono mengatakan, perkembangan perkebunan kelapa sawit diharapkan tidak mengganggu produksi pertanian tanaman pangan nasional. "Karena potensi perkebunan kelapa sawit cukup menjanjikan sehingga dikhawatirkan petani tanaman pangan akan beralih fungsi," kata Suswono kepada wartawan usai membuka seminar nasional perkebunan kelapa sawit di Palembang, Rabu (11/9).
Bahkan, berdasarkan data 2012 luas perkebunan kelapa sawit sekitar 8,9 juta hektare dan sawah 7,9 juta hektare sehingga lebih luas dari tanaman pangan tersebut. "Jadi bila ada pengembangan lahan perkebunan sawit baru diharapkan juga tidak mengganggu lahan persawahan yang ada," kata dia.
Dia menambahkan memang sudah ada aturannya sekarang ini diterapkan pertanian berkelanjutan dalam arti tidak mengubah fungsi lahan tanaman pangan. "Hal ini karena tanaman pangan seperti padi masih menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia," katanya. Apalagi Sumsel sebgai penyumbang pangan nasional masih perlu terus dikembangkan, ujar dia.
Sementara di sisi lain kepala sawit memang masih menjadi andalan perekonomian Indonesia karena komoditi tersebut produksinya selalu diekspor. Kelebihan lain, kelapa sawit juga menjadi tempat peternakan sapi untuk mengantisipasi kekurangan daging selama ini.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Pusat Tukot Sipayung kepada wartawan mengatakan, memang produk CPO sekarang ini menjadi andalan perekonomian nasional. Dia mengatakan, pada 2012 ekspor CPO menghasilkan 23 miliar Dollar Amerika Serikat dan pada 2013 hingga Juli sudah mencapai Rp10,5 miliar Dollar Amerika Serikat.