REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Pemerintah sementara Mesir bentukan militer akan melarang 55 ribu ulama untuk berkhotbah di masjid.
Langkah dari Menteri Kegamaan negara sementara itu merupakan yang terbaru dan berdampak bagi pendukung dan simpatisan presiden terguling Muhammad Mursi.
Menteri Mohammad Mokhtar Gomaa mengatakan, para ulama tidak memiliki ijin untuk berkhotbah. Mereka dianggap fundamentalis dan mengancam keamanan Mesir.
"Keputusan ini dimaksudkan untuk melegalkan khotbah saat shalat Jumaat dan hanya membuat mereka berwenang untuk melakukannya," ujar Gomaa dilansir Al-Arabiya, Rabu (11/9).
Masjid kecil yang tak berizin atau tempat tertentu yang dipakai ibadah akan mendapat aturan tersebut. Menurut laporan itu, larangan berkhotbah merupakan upaya untuk menyebarkan pesan moderat dan membuat Mesir jauh dari ideologi radikal.