REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk mengusut tuntas kasus penembakan Bripka Sukardi.
Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, kepolisian harus mencari tahu motif di balik aksi penembakan tersebut. Apalagi, peristiwa yang menimpa Bripka Sukardi ini bukan yang pertama kali.
"Beberapa waktu terakhir insiden yang sama juga terjadi, menyerang polisi. Pada saat itu Presiden sudah instruksikan agar Kapolri tetap jalankan tugas, untuk keamanan dan ketertiban masyarakat sebagaimana tugas Polri. Sehingga keamanan tidak terusik," katanya, Rabu (11/9).
Presiden SBY telah mendapat laporan kejadian tersebut. Ia menyesalkan dan mengecam insiden penembakan yang terjadi di depan gedung KPK pada Selasa (10/9) malam. Presiden pun menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban.
"Beliau telah mengetahui insiden semalam. Sangat menyesalkan insiden itu terjadi. Pemerintah menyesalkan kejadian tersebut. Presiden juga menyampaikan duka cita mendalam, mewakili pemerintah," kata Julian.