Kamis 12 Sep 2013 07:44 WIB

Rezim Pinochet Gunakan Musik Sebagai Alat Penyiksa

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Agusto Pinochet
Agusto Pinochet

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Musik tidak hanya sebagai seni, tapi juga bisa dijadikan sebagai alat penyiksa. Buktinya pada Rezim Diktator Augusto Pinochet di Chile, musik dijadikan sebagai perusak mental dan fisik lawan politiknya yang berada di penjara.

Seperti dilaporkan The Mirror, dari hasil riset Dr Katia Chornik dari Universitas Manchester, Inggris, Pinochet menjadikan lagu George Harrison yang berjudul My Sweet Lord sebagai senjata perusaknya di antara lagu lainnya.

''Musik itu diputar dengan intensitas yang tinggi didengarkan secara bersama-sama tahanan yang lain dan menimbulkan efek yang sangat menyiksa,'' kata Katia.

Katia menjelaskan, musik ini dimainkan selama berhari-hari. Kemudian, para tahanan akan terbayang dengan masa lalunya betapa banyak hal yang belum diselesaikannya. Mengingat jalan hidup mereka, mengingat siapa mereka dan secara tidak langsung ada proses indoktrinasi.

Sesi penyiksaan ini dilakukan di rumah-rumah penyiksaan, kamp konsentrasi dan di penjara negara tersebut. Seorang mantan narapidana mengakui, lagu yang dimainkan selali My Sweet Lord adalah Harry Nilsson's Without You, Alone Again oleh Gilbert O'Sullivan dan Morning Has Broken oleh Cat Stevens.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement