REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Pemimpin Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Rabu (11/9), menyerukan upaya gabungan dari masyarakat internasional guna menjamin agar bantuan mencapai orang yang memerlukan di Suriah.
Peter Maurer, Presiden ICRC, mengatakan di markas organisasi tersebut di Jenewa bahwa perang yang berkecamuk di Suriah dan dampak tak terkendali dari konflik bersenjata itu atas rakyat sipil Suriah menjadi keprihatinan besar.
''Ia menyerukan perhatian mendesak pada situasi menyedihkan rakyat Suriah,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Kamis siang.
Ia menyatakan mereka tak memperoleh antara lain makanan yang diperlukan, barang kebutuhan rumah tangga, air, fasilitas kebersihan. Bahkan, rakyat Suriah tidak memperoleh fasilitas serta perawatan medis.
"Apa yang kita lihat ialah peningkatan penderitaan rakyat Suriah dari dampak perang ini," kata Maurer.
Ia menambahkan konflik itu telah mengakibatkan banyak kematian dan pengungsian. Banyak warga Suriah jadi pengungsi di dalam negeri mereka.
Maurer kembali menyeru para pelaku utama yang memiliki pengaruh pada semua pihak atau kelompok dalam konflik Suriah agar menggunakan pengaruh politik dan diplomatik mereka serta saluran komunikasi.
''Sehingga, para aktor kemanusiaan di lapangan dapat melakukan pekerjaan yang mesti mereka lakukan,'' katanya.