REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pasoepati, sebutan kelompok pendukung fanatik suporter Persis Solo, terancam menangis. Nasib Laskar Sambernyowo, julukan Persis, saat ini berada di ujung setelah pihak menyatakan akan membubarkan diri sebelum kompetisi Divisi Utama PT LPIS rampung.
Sikap tegas yang diambil manajemen Persis Solo segera diputuskan, bila Komdis (Komisi Disiplin) PSSI tetap tidak mau menggubris soal status Persis yang didiskualifikasi karena dituduh melakukan WO (Walk Out) lebih dari satu kali.
Keputusan Komdis PSSI mendiskualifikasi Persis tersebut disambut dingin. Bahkan, Persis bersikeras meminta PSSI merevisi kembali vonis diskualifikasi. Menurut Manajer Persis LPIS, Joni Sofyan Erwandi, Persis memang mencatatkan sekali kekalahan WO, yakni saat harus melawat ke Persifa Fak-Fak.
''Kami sudah menekankan kepada PSSI melalui operator liga (LPIS). Bahwa, Persis hanya terkena WO sekali saat melawan Persifa Fak-Fak. Untuk melawan Persemalra, jelas tak bisa dihitung WO, karena tim Maluku itu dianggap sudah bubar di waktu sebelumnya,'' ujar Joni.
Sementara menanggapi jadwal tiga pertandingan tersisa, yakni jumpa PSBI Blitar, Persekap Pasuruan, dan Persenga Nganjuk, Joni masih belum bisa memastikan timnya untuk laga tersebut. Masalahnya, sama sekali belum ada persiapan khusus. Bahkan, sang pelatih Widyantoro sudah lebih dahulu mengundurkan diri.
''Semuanya baru bisa mendapat jawaban setelah ada kejelasan dari PSSI. Bila Persis lolos dari diskualifikasi, otomatis tim segera berlatih. Tapi, kalau tetap terkena diskualifikasi, lebih baik membubarkan diri saja,'' kata Joni.