REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) tidak memenuhi panggilan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk menghadiri sidang di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).
Komdis PSSI memanggil PT LPIS untuk memberi keterangan perihal kerusuhan yang terjadi dalam laga antara PSS Sleman melawan Persis Solo di Stadion Manahan Solo, Rabu (4/9). Laga itu seharusnya tidak digelar dikarenakan Persis LPIS berstatus diskualifikasi.
“CEO LPIS Widjajanto meminta ditunda. Kami memanggil PT LPIS sebagai lembaga bukan perorangan. Kalau CEO LPIS tidak bisa, tentu ada yang mewakili,” tutur Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan, seperti dilansir Timnas Garuda, Kamis (12/9).
Kendati tanpa kehadiran perwakilan dari LPIS, Hinca Pandjaitan menegaskan bahwa pihaknya akan membuat keputusan pada sidang lanjutan yang akan digelar di Kantor PSSI, pada Jumat besok. “Kami memutuskan sidang digelar besok sore jam 15.00 WIB, karena situasinya penting,” tegasnya.
Mengenai keputusan yang akan diputuskan besok, Hinca mengaku belum bisa menjelaskan. Tetapi bakal ada penilaian apakah PT LPIS masih layak mengelola kompetisi. “Kami anggap saja PT LPIS tidak menggunakan hak untuk menjelaskan, dengan memberikan keterangan yang dianggap cukup. Apapun hasilnya besok akan diputuskan,” katanya.