Kamis 12 Sep 2013 22:27 WIB

Menko Polhukam: Doakan Agar Penembak Polisi Segera Ditangkap

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
  Sejumlah personel polisi mengusung peti berisi jenazah almarhum Aipda Anumerta Sukardi saat prosesi pemakaman di TPU Kemiri, Jakarta Timur. Rabu (11/9). (Republika/Adhi Wicaksono)
Sejumlah personel polisi mengusung peti berisi jenazah almarhum Aipda Anumerta Sukardi saat prosesi pemakaman di TPU Kemiri, Jakarta Timur. Rabu (11/9). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto meminta publik memahami kesulitan Polri mengungkap pelaku penembakan terhadap polisi.

Sebab, bukti-bukti yang dihimpun masih cukup menyulitkan, termasuk rekaman CCTV. "Kelompok ini kan kelompok kecil, malam-malam pakai helm. Jadi tidak bisa teridentifikasi wajahnya. Pahami kesulitan kepolisian untuk menggali info yang ada," katanya saat ditemui di kantor presiden, Kamis (12/9).

Meski Polri mendapatkan rekaman CCTV dari KPK, bukan berarti mempermudah kerja Polri. Sebab, Djoko menyebut kasus tersebut baru dapat terungkap jika penyelidikan dilakukan secara terus menerus dengan menelusuri sejumlah bukti, seperti nomor kendaraan, pakaian, dan sepeda motor yang dipakai pelaku.

Djoko pun tak bisa menjanjikan pelaku bisa ditemukan dalam waktu dekat. "Semuanya sedang didalami aparat Polri. Kita berdoa semoga cepat terungkap sehingga masyarakat merasa tenang siapa pelakunya, apa motifnya. Saya sampai sekarang belum bisa menyimpulkan sebelum ada laporan yang pasti. Sorry," katanya.

Peristiwa penembakan tidak bisa diprediksi bahkan oleh intelijen, kata Djoko. Sebab, eksekusi penembakan hanya diketahui pelaku.

Dikatakan Djoko, dalam peperangan inisiatif berada di tangan pelaku. "Sekali lagi, tindakan ini kan kelompok kecil, kapannya kan tentu tergantung pada mereka. Inisiatif lah kalau dalam peperangan. Inisiatif ada di mereka," katanya mengakhiri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement