REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Presiden Real Madrid, Florentino Perez mencoba menjatuhkan citra Mesut Oezil dengan menganggapnya sebagai pemain tak profesional. Namun, Oezil yang baru saja menjalani latihan perdana bersama Arsenal enggan membalas tudingan Perez.
Hal itu dilakukannya sebagai bentuk kebanggaan atas Los Blancos yang dibelanya selama tiga musim terakhir. "Saya tidak ingin mengatakan sesuatu yang buruk tentang Madrid, karena saya punya tiga musim mengagumkan di sana dan meraih beberapa trofi," kata punggawa der Panzer Jerman itu dilansir Daily Mail, Jumat (13/9).
Menurut Oezil, yang mengetahui karakteristiknya dengan baik, pasti tahu jika ia seorang yang profesional. Hal itu menepis tuduhan Perez yang menyebutnya gemar keluyuran malam dan sering terbang ke Milan untuk menemui Aida Yespica, mantan Miss Venezuela.
"Saya telah bermain 159 gim. Jika kamu bukan pemain profesional, kamu tidak akan bisa melakukannya. Semua hanya rumor, dan saya tidak peduli tentang mereka. Saya punya sebuah tugas baru dan saya melihat ke depan," kata raja assist Eropa itu.
Sebelumnya, Perez kesal disudutkan atas berbagai reaksi terkait kepergian Oezil ke Arsenal. Meski dijelaskan alasan pelepasan Oezil untuk menyeimbangkan finansial klub, namun hal itu masih belum diterima Madridistas.
Ia semakin geram setelah beberapa pemain, seperti Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, dan Alvaro Arbeloa melontarkan kekecewaan terhadap kebijakan klub melepas pemain keturunan Turki itu.
Dilansir ABC.es, untuk menyelamatkan mukanya, Perez melontarkan serangan balik kepada Oezil. Ia menodai citra Oezil dengan menyebut sang pemain sebagai mata keranjang. Ia ingin publik percaya pemain yang diidolakannya itu tidak sebagus yang mereka kira.
"Oezil bukan pemain profesional yang baik. Ia terobsesi dengan perempuan. Ia akan pergi keluar pada malam hari dengan perempuan panggilan dan bisa tidak tidur selama berjam-jam," tuding Perez.
Ia melontarkan tuduhan tersebut dengan harapan keputusannya menjual pemain berusia 24 tahun itu bisa meredam kemarahan publik Santiago Bernabeu. Dengan pernyataannya itu, ia ingin kebijakannya menjadikan Oezil sebagai tumbal atas kedatangan Gareth Bale tidak lagi dibicarakan banyak pihak.