Jumat 13 Sep 2013 13:38 WIB

Bantuan PNPM Perkotaan Menurun

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nidia Zuraya
 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri  pengadaan  penampungan air bersih di kampung Timika, Kabupaten Mimika-Papua.
Foto: Antara/Husyen Abdillah
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri pengadaan penampungan air bersih di kampung Timika, Kabupaten Mimika-Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri perkotaan untuk Kabupaten Purwakarta, mengalami penurunan. Tahun ini, Purwakarta hanya menerima bantuan sebesar Rp 4 miliar. Padahal, tahun-tahun sebelumnya di atas Rp 5 miliar. Berkurangnya bantuan itu, disebabkan kebutuhannya mengalami penurunan.

Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Purwakarta, Entis Sutisna, mengatakan, PNPM mandiri perkotaan ini diguliskan sejak 2008 lalu. Awal-awalnya, alokasi bantuan yang dikucurkan sangat besar. Sebab, saat ini kebutuhannya juga tinggi. "PNPM perkotaan ini, fokus untuk pembangunan fisik (infrastruktur)," ujarnya, kepada ROL, Jumat (13/9).

Berdasarkan arahan dari Islamic Development Bank (IDB), bantuan ini khusus untuk mengatasi persoalan infrastruktur. Seperti, perbaikan jalan gang, MCK, toilet rumah tangga, serta kebutuhan air bersih.

Bantuan tersebut, lanjut dia, diperuntukan bagi 48 desa dan kelurahan yang ada di empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Plered, Jatiluhur, Purwakarta serta Pasawahan. Sejak pertama digulirkan sampai saat ini, penerima bantuannya desa itu-itu saja.

Karena setiap tahun mendapat bantuan, maka kebutuhannya mengalami penurunan. Dengan begitu, kebutuhan untuk tahun ini juga dinilai lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Karena itu, alokasi bantuannya hanya Rp 4 miliar untuk 48 desa dan kelurahan. "Jadi, bukan karena ada masalah. Melainkan, karena kebutuhannya berkurang," ujarnya.

Entis mengaku, program PNPM mandiri perkotaan ini akan berakhir pada April 2014 mendatang. Pasalnya, program ini diluncurkan langsung oleh kepala negara. Jadi, bila presidennya ganti bisa saja program ini dihilangkan atau tetap ada.

Sementara itu, Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara, mengaku, program pemerintah ini jangan sampai membuat masyarakat terlena dan selalu ketergantungan. Justru, dengan adanya PNPM masyarakat harus meningkatkan kembali budaya gotong royong. Apalagi, saat ini gang dan jalan lingkungan sudah dalam kondisi bagus. Tinggal, masyarakatnya yang meningkatkan kesadaran. "Budaya perhatian terhadap lingkungan dan sekitarnya perlu ditingkatkan lagi. Ini, yang jadi evaluasi dalam program PNPM perkotaan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement