REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pak Raden, seniman pencipta tokoh Unyil, pagi tadi mendatangi gedung Balai Kota untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Dia bermaksud menjual lukisan karyanya yang berjudul 'Perang Kembang.'
Pria yang kerap tampil dengan kumis lebat ini tiba di gedung Balai Kota pada pukul 08.20 WIB. Pria berusia 80 tahun tersebut datang dengan memakai kursi roda ditemani beberapa kerabatnya.
Namun, Pak Raden tidak dapat bertemu dengan Gubernur Jokowi. Sebab, orang nomor satu di Jakarta tersebut sedang blusukan ke Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Akhirnya, Pak Raden ditemui Wakil Gubernur Basuki Tjahaya Purnama. Sebelum memasuki ruang tamu wakil gubernur, ia sempat menceritakan kisah di balik lukisan yang ingin dijualnya.
Lukisan berjudul 'Perang Kembang' itu dia buat pada 2002. Lukisan tersebut, kata pria dengan nama asli Suyadi ini, berkisah tentang perlawanan kesatria melawan raksasa. Menurut dia, dalam pementasan wayang orang dan wayang kulit gaya Surakarta, adegan Perang Kembang selalu ditampilkan dan menjadi adegan favorit bagi penonton karena keindahannya.
"Perang Kembang ini artinya perang yang indah, seru dan menawan," katanya yang mengenakan beskap khas Jawa warna merah marun dan blangkon batik.
Dalam lukisan tersebut ditampilkan Arjuna yang berperang melawan Buto Cakil. Pertarungan mereka melambangkan kebaikan melawan kebatilan. Manajer Pak Raden, Prasodjo Chusnanto mengatakan, lukisan karya seniman Jawa itu akan ditawarkan dengan harga Rp 60 juta.
“Kalau saja laku, hasil jual lukisan ini akan saya gunakan untuk berobat untuk kaki saya," ujar pria yang menderita sakit encok ini.