Jumat 13 Sep 2013 18:33 WIB

Kasus Pencurian Benda Bersejarah di Museum Sering Terjadi

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Citra Listya Rini
Museum Sonobudoyo
Foto: blogspot.com
Museum Sonobudoyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (MADYA), Johanes Marbun menyatakan kasus pencurian benda bersejarah di museum sudah seringkali terjadi. Sayangnya, pengungkapkan kasusnya hingga saat ini belum juga tuntas.

Marbun mengatakan kasus serupa pernah terjadi di Museum Sonobudoyo yaitu museum terbesar kedua di Indonesia setelah Museum Nasional. Sebanyak 75 koleksi emas masterpiece-nya raib digondol maling pada tanggal 11 Agustus 2010 lalu. 

Namun, sampai detik ini kasus pencurian koleksi museum di kota Gudeg tersebut masih menjadi misteri siapa pelaku dan dimana keberadaan koleksi tersebut.

Karena itu, pihaknya mengaku merasa prihatin atas kondisi yang terus berulang terjadi. Dalam siaran persnya yang diterima Republika, Jumat (13/9). 

"Belum usai kasus Museum Sonobudoyo, kini sudah muncul kasus baru, yaitu hilangnya koleksi emas dari Museum Nasional pada tanggal 11 September 2013 lalu," kata Johanes.

Kasus pencurian di Museum Nasional menurutnya sudah terjadi lima kalinya. Beberapa kasus yang terjadi sebelumnya diantaranya pertama pencurian koleksi emas dan permata yang dilakukan kelompok pimpinan Kusni Kasdut pada tahun 1960-an. 

Saat menjalankan aksinya, Kusni Kasdut menggunakan jeep dan mengenakan pakaian seragam polisi. Dia berhasil melumpuhkan penjaga, dan membawa kabur barang berharga museum. Kedua, pencurian koleksi uang logam pada tahun 1979, Ketiga, pencurian koleksi keramik senilai Rp 1,5 miliar dan belum ketemu sampai saat ini. 

Keempat, pencurian koleksi lukisan karya Basoeki Abdullah, Raden Saleh, dan Affandi pada tahun 1996, walau akhirnya lukisan ini dikembalikan kepada negara setelah diketahui sedang di Balai Lelang Christy, Singapura. 

Terakhir, Kelima, kasus yang baru saja terjadi pada tanggal 11 September 2013 yang lalu, yaitu hilangnya empat koleksi emas berupa Lempeng Naga Mendekam Berinskipsi, Lempeng Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup (Cepuk), dan Lempeng Harihara. 

Kasus pencurian koleksi emas Museum Nasional ini merupakan tragedi nasional bagi bangsa Indonesia. Warisan masa lalu bernilai sejarah tinggi yang tersimpan di museum tersebut telah menjadi bulan-bulanan perampok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement