REPUBLIKA.CO.ID, SIAK SRI INDRAPURA -- Banyak masyarakat yang belum mengetahui dedikasi Sultan Syarif Kasim II demi berdirinya Republik Indonesia (RI).

Bupati Siak Sri Indrapura, Samsuar mengisahkan, Sultan Syarif Kasim II sangat total dalam mendukung terbentuknya RI. Hal itu dibuktikan dengan diserahkannya semua harta dan tahta yang dimilikinya kepada Soekarno-Hatta.

Alhasil, ketika meninggal sultan berdarah Melayu itu tidak memiliki apa-apa. Itu lantaran Istana Asherayah Al-Hasyimiyah diserahkan kepada negara beserta seluruh tanah dan kekayaannya.

"Sultan meninggal dalam keadaan miskin. Hal ini berbeda dengan kesultanan lain yang masih menyimpan kekayaan. Bahkan, di Solo dua kubu berebut," kata Syamsuar, Jumat (13/8).

Salah seorang petugas Istana Asherayah Al-Hasyimiyah menjelaskan, Sultan Syarif Kasim II dengan ikhlas menyerahkan kekayaannya sekitar 1,5 juta gulden untuk perjuangan RI agar merdeka dari Belanda.

Petugas yang enggan disebutkan namanya itu menilai, sang sultan tidak setengah-setengah dalam memberikan segala yang dimilikinya.

Gara-gara itu, seluruh tatanan kesultanan yang terdiri, bala tentara, pelayan kerajaan, pegawai administrasi, dan semua orang yang mengabdi kepada sultan harus kehilangan pekerjaan.

Hal itu berbeda dengan kesultanan di Jawa yang mengakui tegaknya RI hanya lewat dukungan administrasi, tanpa disertai kedaulatan penuh dan penyerahan kekayaan kepada negara.

"Sejak saat itu, Kesultanan Siak berhenti, dan bisa dilihat tatanan kesultanan di Jawa masih komplet hingga sekarang," kata pegawai itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika