Sabtu 14 Sep 2013 17:31 WIB

Jadi Pengimpor Pangan Status Negara Agraris Dipertanyakan

Surya Paloh
Foto: Antara/Jessica Wuysang
Surya Paloh

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU--Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh mengatakan Indonesia sebagai negara agraris dan negara maritim patut dipertanyakan, sebab hampir sebagian besar pangan diimpor pemerintah.

"Negara agraris tapi cabai, bawang merah, bawang putih, kedelai, padi bahkan garam sudah impor," katanya saat orasi politik pekan orientasi calon legislatif Partai Nasdem se-Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Sabtu.

Menurutnya, dengan impor pangan membuat petani Indonesia dan dunia pertanian semakin terpuruk. Begitu pula dengan garis pantai yang sangat luas yang dimiliki negara ini, tapi garam diimpor dari negara lain.

"Kita semakin lemah dan tidak berdaulat dalam pangan," tambahnya.

Cita-cita Partai Nasdem kata dia, adalah menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat sepenuhnya, bukan kedaulatan yang semu.

Kedaulatan penuh, termasuk dalam sektor pangan menurutnya tidak hanya sebatas retorik, tapi akan dijadikan cita-cita yang membumi.

Indonesia kata dia tidak kurang sumber daya alam, bahkan melimpah ruah, sumber daya manusia yang cukup unggul, merupakan modal besar yang dapat menghantarkan bangsa ini menjadi besar.

"Semangat nasionalisme yang dikobarkan Nasdem bukan tanpa alasan, sebab negara kita tidak lagi menganut Demokrasi Pancasila, tapi sudah mengadopsi demokrasi liberal," katanya.

Ia mempertanyakan dengan posisi geografis yang begitu strategis, curah hujan yang tidak berhenti setiap tahun tetapi pangan tergantung impor.

Kondisi bangsa dan negara saat ini menurutnya menunjukkan tidak ada lagi kemampuan berdikari, mandiri di sektor pangan.

Negara memiliki wilayah dua pertiga lautan, tetapi kemampuan untuk menjaga keamanan laut lemah, bahkan nelayan masih hidup di bawah garis kemiskinan.

"Di darat kita lemah, di laut lemah, di udara juga lemah, buktinya pesawat yang akan mendarat di Batam, bayar 'fee' ke Singapura, karena yang mengatur radar itu Singapura, walau teritori di Indonesia," katanya menjelaskan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement