Ahad 15 Sep 2013 10:40 WIB

Oposisi Suriah Tolak Kesepakatan AS-Rusia

Gerilyawan Suriah melepaskan tembakan saat terjadi baku tembak dengan pasukan pemerintah Suriah di pinggiran Damaskus, Ibukota Suriah.
Foto: AP
Gerilyawan Suriah melepaskan tembakan saat terjadi baku tembak dengan pasukan pemerintah Suriah di pinggiran Damaskus, Ibukota Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kelompok oposisi Suriah, Sabtu (14/9), menolak kesepakatan antara Amerika Serikat dan Rusia mengenai senjata kimia Suriah. Mereka menolak untuk mengumumkan gencatan senjata dengan pemerintah.

Salim Idris, Jenderal di Tentara Suriah Bebas, mengeluarkan pernyataan itu dalam taklimat oleh kelompok oposisi Koalisi Nasional Suriah di Istanbul, Turki, beberapa menit setelah Amerika Serikat dan Rusia mengumumkan mereka telah menyepakati rencana untuk menghapuskan senjata kimia Suriah pada 2014.

Idris mengatakan kesepakatan tersebut hanya antara Amerika Serikat dan Rusia. ''Oposisi Suriah tidak menerimanya,'' kata Idris seperti laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Ahad.

Sebaliknya, kata Idris, mereka akan terus berperang di lapangan melawan pasukan pemerintah. "Karena rejim sudah mulai menggelar senjata kimia di Lebanon dan Irak, tak mungkin bagi kami untuk menerima penghancuran senjata kimia pada 2014," katanya.

Oposisi Suriah berrencana mengumumkan pemerintah sementara mereka pada Sabtu malam. Sebab, pertemuan sidang umum mereka masih berlangsung di Istanbul.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement