REPUBLIKA.CO.ID, LJUBLJANA -- Tak sia-sia kesabaran Muslim Slovenia memperjuangkan haknya. Mimpi memiliki masjid yang representatif guna menunjang aktivitas beribadah menjadi kenyataan.
Ibukota Slovenia, Ljubljana menjadi saksi suka-cita umat Islam meletakan batu pertama pembangunan masjid di lokasi bekas kawasan industri. "Alhamdulillah, kami begitu bahagia memulai pembangunan masjid, yang pada akhirnya menjadikan kota ini menghargai keberagaman," kata Mufti Nedzad Grabus, pimpinan komunitas Muslim kepada Reuters seperti dilansir Onislam.net, Ahad (15/9).
Rencana pembangunan masjid sudah digulirkan sejak satu dekade silam. Namun, masalah perizinan berikut menemukan lokasi yang tepat menjadi kendala.
Penolakan terhadap rencana itu menambah pelik terwujudnya mimpi umat Islam memiliki masjid. Sebabnya, peletakan batu pertama pembangunan masjid menjadi titik balik perjuangan komunitas Muslim menggapai haknya.
Pada peletakan batu pertama, hadir Perdana Menteri Slovenia, Alenka Bratusek, walikota Ljubljana, Zoran Jankovic, anggota presidensi Bosnia Herzegovina, Bakir Itzebegovic dan mantan presiden Slovenia, Danilo Turk. Tak ketinggalan ribuan umat Islam turut hadir dalam seremoni itu.
"Saya begitu bahagia bisa hadir bersama umat Islam di sini. Saya percaya Slovenia akan mendukung penuh pembangunan ini. Saya berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dan berkontribusi kepada umat Islam pada hari bersejarah ini," kata dia.
Wajah bahagia begitu terlihat disetiap wajah komunitas Muslim yang datang. "Ini sangat berarti untuk kami. Kami bisa melaksanakan shalat pada tempat yang seharusnya. Ini jauh lebih baik ketimbang terpaksa memanfaatkan ruang publik," ujar Bakir.
Kontruksi pembangunan masjid dimulai November mendatang. Durasi pembangunan mencapai tiga tahun dengan menghabiskan dana sekitar 12 juta euro atau 15.9 juta dolar AS. Sebagian dana pembangunan disumbang pemerintah Qatar.
Populasi Muslim Slovenia mencapai 50 ribu jiwa atau 2.4 persen dari populasi total. Menurut sensus 2002 silam, Muslim merupakan komunitas agama terbesar kedua di Slovenia.
Saat ini, hanya ada beberapa masjid yang tersisa di Slovenia. Ini karena, sebagian besar masjid hancur akibat perang saudara sejak 1991.
Ikuti Whatsapp Channel Republika