REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo menyatakan tekadnya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan mengedepankan pembangunan berkelanjutan dan perubahan.
"Kedua hal tersebut penting dilakukan yakni keberlanjutan yang berdaya tahan dan perubahan yang selaras," kata Pramono Edhie Wibowo ketika menyampaikan visi dan misinya pada deklarasi peserta konvensi Partai Demokrat di Jakarta, Ahad (15/9).
Dalam kesempatan tersebut Pramono juga menyampaikan pandangan pokoknya tentang kepemimpinan nasional guna dorong pembangunan dan perubahan untuk masa depan bangsa dan negara. Pembangunan yang telah dicapai Indonesia, perlu terus lanjutkan dengan konsep pembangunan berkelanjutan dan perubahan.
"Saya akan terus mendorong perubahan yang lebih bermakna," ujar Pramono.
Pramono menegaskan kepemimpinan Indonesia ke depan diperlukan konsep keberlanjutan dan perubahan melalui ketekunan bukan jalan pintas.
Ia juga mengutip substansi pembukaan UUD 1945 yang dibagi menjadi empat poin sebagai jalan luas untuk mengisi proklamasi.
Keempat hal itu adalah, pertama, Indonesia bersatu medeka, berdaulat, adil, dan makmur. Kedua, Membentuk pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia. Ketiga, memajukan kesejaheraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kemudian keempat, ikut melaksanaan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. "Inilah kekutan visioner yang menjadi harapan kita semua untuk menjadi negara maju di abad 21," katanya.
Pramono menambahkan, sudah banyak kemajuan yang dicapai oleh Indonesia, yang menjadi dasar untuk pembangunan selanjutnya. Selain capaian kemajuan, masih ada beberapa hal yang perlu lebih diperbaiki.
Misalnya, ekonomi berkualitas yakni pertumbuhan dengan pemerataan, ketersediaan pangan dan energi, demokrasi dan kebhinekaan, serta penyempurnaan sistem politik untuk menghasilkan sistem politik yang lebih efektif.