REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Bali akan memberlakukan sistem buka-tutup di setiap jalan yang dilintasi oleh sejumlah kepala negara saat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) pada Oktober 2013.
"Kepala negara merupakan prioritas pengamanan. Prosedur tetapnya demikian. Pasti terjadi sistem buka-tutup," kata Direktur Lalu Lintas Polda Bali Komisaris Besar Beno Louhanapessy di Denpasar, Senin (16/9).
Menurut dia, sistem buka-tutup itu akan diupayakan secara efektif untuk menghindari adanya kepadatan lalu lintas, khususnya dari arah Bandar Udara Internasional Ngurah Rai menuju Nusa Dua, Kabupaten Badung.
"Kami akan lakukan efektif dan efesien karena meskipun ada prioritas bukan berarti tidak mengutamakan masyarakat," ucap Beno.
Untuk menghindari kemacetan saat lalu-lalang para delegasi dan pemimpin negara APEC, pihak kepolisian selain mengerahkan petugas kepolisian juga mengerahkan rambu-rambu yang bisa dipindah untuk mengalihkan kendaraan.
"Kami juga memiliki alternatif lain. Kami telah memiliki sejumlah rambu 'portable' untuk mengalihkan kendaraan dan itu akan diatur," kata Beno menambahkan.
Ia mengungkapkan bahwa sistem buka-tutup di jalan tersebut tidak hanya berlaku bagi kepala negara tertentu dari 21 negara APEC, melainkan semua kepala negara.
Sementara itu, terkait pengawasan, lanjut Beno, tidak hanya dilakukan oleh petugas kepolisian tetapi juga oleh Petugas Pengamanan Presiden yang berada di ring satu.
Menjelang APEC, kepolisian juga akan lebih mengintensifkan razia kendaraan bermotor guna menjamin ketertiban dan kelancaran saat berlangsungnya kegiatan akbar itu.
KTT APEC dijadwalkan akan berlangsung mulai 1-9 Oktober 2013 yang akan dihadiri 21 pemimpin negara APEC, ribuan delegasi serta sedikitnya 2.300 awak media internasional.